Makassar: Kasus kematian mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar hingga saat ini masih belum menemui titik terang. Hingga saat ini pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet, mengatakan sampai saat ini pelayanan masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi terkait kematian mahasiswa Unhas yang terjadi saat mengikuti Diksar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09 Teknik Unhas.

“Masih pendalaman,” kata Slamet di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu, 26 Maret 2023.

Dia mengatakan saat ini penyidik ​​Polres Maros masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lain guna menentukan siapa pelaku dibalik kematian mahasiswa Unhas Virendy Marjefy tersebut.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

“Iya masih kita dalami dengan pemeriksaan saksi lagi,” jelasnya.

Namun dimintai keterangan belum menjelaskan secara rinci siapa-siapa saksi lagi yang diperiksa untuk menentukan dalang dibalik kematian mahasiswa Unhas tersebut. Pihaknya juga tidak mengungkapkan berapa saksi lagi yang akan diperiksa.

Kanit Pidum Reskrim Polres Maros, Ipda Wawan Hartawan, mengungkapkan beberapa waktu lalu penetapan penetapan kasus kematian mahasiswa Unhas menunggu rekomendasi Polda Sulawesi Selatan.

“Jadi kami menunggu hasil rekomendasi secara tertulis dari polda,” katanya.

Sebelum gelar perkara dilayani bahkan telah melakukan pemeriksaan terhadap 30 orang saksi, puluhan saksi yang diperiksa tersebut dari pihak korban, masyarakat, peserta rekan korban, panitia, dan dari pihak kampus.

Sebelumnya seorang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar meninggal saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Peristiwa itu terjadi saat para mahasiswa atau peserta pendidikan dasar tersebut bersama dengan teman lainnya tengah melakukan perjalanan atau lintas Maros-Makassar.

Korban yang bernama Virendy Marjefy itu meninggal setelah merasa kondisi badannya tidak enak saat lintas dari Kabupaten Maros ke Malino, Kabupaten Gowa. Namun sampai hari ini belum diketahui penyebab kematian mahasiswa tersebut.

Setelah melakukan pemeriksaan dan otopsi, akibatnya penyebab kematiannya dikarenakan terhambatnya fungsi peredaran darah ke jantung. Pihak kepolisian belum bisa menentukan apakah itu disebabkan adanya kekerasan.

Namun penyidik ​​Polres Maros akan mencari tahu apa yang menyebabkan hal itu terjadi ke dokter yang melakukan otopsi. Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga menemukan adanya beberapa luka di tubuh korban baik luka lecet maupun luka lebam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

(SARANG)

.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *