Jakarta, CNNIndonesia —
Klimatologis dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yuihastin mengklaim Indonesia belum masuk musim kemarau.
“Musim kemarau ditandai dg angin timuran pada 850mb dan angin baratan pada 200mb yg terjadi homogen di selatan Indonesia. Jika Anda perhatikan arah angin pada dua ketinggian tsb, saat ini belum masuk musim kemarau. Angin timuran blm stabil dan angin baratan blm terjadi di 200mb, “ tulis Erma dalam akun twitternya.
Musim kemarau ditandai dg angin timuran pada 850mb dan angin baratan pada 200mb yg terjadi homogen di selatan Indonesia. Jika Anda memperhatikan arah angin pada dua ketinggian tsb, saat ini belum masuk musim kemarau. Angin timuran blm stabil dan angin baratan blm terjadi di 200mb. pic.twitter.com/AVJx5Z9Bzf
— dr. Erma Yulihastin (@EYulihastin) 20 Maret 2023
Erma juga menyebut, “puncak musim hujan belum berakhir”. Hal tersebut bisa dilihat dari hujan yang merata terpantau mengguyur beberapa pulau di Indonesia seperti Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.
“Hujan merata terpantau mengguyur Sumatera, Kalimantan, Jawa. Saya berulangkali menyebutkan bahwa hingga akhir Maret, wilayah RI masih berpotensi tinggi mengalami hujan deras yang menimbulkan banjir meluas di semua wilayah. Hati-hati! Musim hujan puncak belum berakhir,” tulis Erma.
Hujan merata terpantau mengguyur Sumatera, Kalimantan, Jawa. Saya berulangkali menyebutkan bahwa hingga akhir Maret, wilayah RI masih berpotensi tinggi mengalami hujan lebat yang menimbulkan banjir meluas di seluruh wilayah. Hati-hati! Puncak musim hujan belum berakhir. pic.twitter.com/p2a82NswR2
— dr. Erma Yulihastin (@EYulihastin) 20 Maret 2023
Mengutip situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sejumlah daerah di Indonesia masih diguyur hujan pada Selasa (21/3). Banjarmasin, Kalimantan Selatan misalnya diprediksi diguyur hujan petir mulai dari malam hingga dinihari.
Di Pekanbaru, hujan petir juga mengguyur pada siang hari. Sementara itu, hujan ringan akan turun di kota Padang, Sumatera Barat.
Di Pulau Jawa, hujan diprediksi akan turun di Bandung, Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya. Waktu turunnya hujan di kota-kota itu bervariasi mulai dari siang, malam, hingga dinihari.
Sebelumnya, BMKG menyebut beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami musim kemarau lebih awal dari biasanya pada tahun ini. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut, 41,34 persen zona musim mengalami musim kemarau.
“Musim kemarau 2023 di Indonesia maju ada 289 zona musim atau 41,34 persen zona musim mengalami musim kemarau,” ujar Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, dalam konferensi persdaring, Senin (6/3).
“Wilayah yang awal kemaraunya diprediksi maju yaitu sebagian wilayah Sumatera Utara, sebagian Jawa, sebagian kecil Bali, sebagian Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, dan sebagian Sulawesi,” imbuhnya.
Dwikorita mengatakan, 29 persen wilayah atau 200 zona musim akan mengalami musim kemarau pada waktu yang normal. Selain itu, 95 zona atau sekitar 13,6 persen wilayah yang waktu musim kemaraunya mundur.
Menurut data BMKG, 327 zona musim atau 47 persen wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau yang lebih kering.
Wilayah yang berpotensi lebih kering di antaranya Aceh bagian utara, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian utara, Sumatera bagian selatan;
Selain itu, ada sebagian besar Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat bagian selatan, dan Papua bagian selatan yang juga berpotensi mengalami musim kemarau yang lebih kering.
(ke-lth)
[Gambas:Video CNN]
.